QRIS Cross-Border, Mengawal Potensi Lokal Menuju Kancah Global

QRIS Cross-Border, Mengawal Potensi Lokal Menuju Kancah Global

Dari Kiri ke Kanan: Es Asam Timor (1), Sambal Lu’at, Ubi Ungu Kukus dan Dabu-Dabu Alpukat (2), Jagung Bose dan Dabu-Dabu Teri (3)  (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Dari Kiri ke Kanan: Es Asam Timor (1), Sambal Lu’at, Ubi Ungu Kukus dan Dabu-Dabu Alpukat (2), Jagung Bose dan Dabu-Dabu Teri (3) (Dokumentasi Pribadi, 2023)

Sore itu, lidah saya begitu gembira menyambut tiap sendok Jagung Bose yang saya nikmati bersama segarnya Dabu-Dabu Teri. Beberapa suap berikutnya, saya selingi pula dengan menyeruput Es Asam Timor. Tak lupa pula saya cicipi menu lain yang disajikan di samping bubur jagung khas Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut. Ubi ungu kukus bertekstur menul-menul itu sengaja saya colekkan dulu ke Sambal Lu’at. Sebutan untuk sambal uleg segar yang difermentasi selama beberapa hari. Baru pada suapan selanjutnya, ubi kukus yang masih hangat tersebut saya nikmati dengan sedikit Dabu-Dabu Alpukat. Ah, sedap betul.

Mungkin ini yang dinamakan cinta pada kunyahan pertama. Meski rasanya terbilang sederhana, namun lidah saya mengingatnya sebagai kudapan yang cukup istimewa. Bahan pangan yang diolah dengan bumbu minimalis ternyata mampu mengeluarkan rasa asli makanan yang nyaman di lidah saya. Jagung Bose yang dibuat dari campuran jagung putih, jagung pulut, labu dan daun kelor ternyata mampu mengeluarkan rasa manis alami yang ringan dan cukup menyenangkan.

Dua menu di atas merupakan makanan khas Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dibuat oleh Mbak Steffi. Seorang food science enthusiast yang akun Instagramnya sudah lama saya ikuti. Inisiator helatan bertajuk “Em he tah!” yang berarti “Mari kita makan!” ini menawarkan acara makan-makan, pameran mini serta demo meracik Dabu-Dabu Teri dan Dabu-Dabu Alpukat dengan biaya sebesar Rp 65.000, saja. Sebagai orang yang gemar mencatat makanan dan perjalanan tentu saya tidak akan melewatkannya begitu saja.

Workshop Cheese Stretching dari Mazaraat Artisan Cheese (Dokumentasi Pribadi, 2017)
Workshop Cheese Stretching dari Mazaraat Artisan Cheese (Dokumentasi Pribadi, 2017)

Kabar baiknya, tak berselang lama dari acara “Em he tah!”, saya juga berkesempatan mencoba berbagai kuliner lokal lainnya di helatan bertajuk Pasar Mustokoweni. Sabtu, 28 Oktober lalu saya berjumpa dengan puluhan artisan lokal yang menyediakan beragam kudapan yang enak dan sehat. Termasuk berbagai jenis keju buatan Mbak Nieta. Salah satu produsen keju dari Jogja yang produk kejunya super enak, lengkap dengan varian yang terbilang banyak. Namanya Mazaraat Artisan Cheese.

Workshop Cheese Testing dari Mazaraat Artisan Cheese (Dokumentasi Pribadi, 2017)
Workshop Cheese Testing dari Mazaraat Artisan Cheese (Dokumentasi Pribadi, 2017)

Setiap melihat produk Mazaraat, saya selalu teringat akan pertemuan pertama kami yang begitu berkesan. Ceritanya, enam tahun silam saya kebagian kuota untuk mengikuti workshop cheese stretching dari Mazaraat. Bagi saya pribadi, acara yang berlangsung di Sangkring Art Space tersebut menawarkan berbagai hal baru yang cukup menyita perhatian. Selain menawarkan praktek cheese stretching yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, ternyata diselipkan pula sesi cheese testing berbagai varian keju yang diproduksi Mazaraat.

Dari acara tersebut saya baru mengerti bahwa keju asli itu rasanya enak sekali. Sejak saat itu, mulailah perkenalan saya dengan berbagai produsen real food yang berada di sekitar Jogja. Biasanya saya bertemu di event “Pasar Sehat”. Satu diantaranya ya di Pasar Mustokoweni ini.

Stand Mazaraat Artisan Cheese di Pasar Mustokoweni  (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Stand Mazaraat Artisan Cheese di Pasar Mustokoweni (Dokumentasi Pribadi, 2023)

Ternyata masih seperti dulu. Usai mencicipi beberapa varian keju yang dipajang di stand Mazaraat, lidah ini masih jatuh hati pada Halloumi. Jenis keju bertekstur chewy dengan paduan citarasa creamy yang sedikit salty. Di lidah saya, dipanggang sebentar saja rasanya sudah enak. Bedanya, kali ini saya membayarnya melalui QRIS(Quick Response Code Indonesian Standart) langsung ke akun Mazaraat. Soalnya biasanya saya beli produk ini di Mediterranea Store. Salah satu grocery di dekat rumah yang sejak pandemi Covid-19 silam sudah menerapkan pembayaran menggunakan QRIS.

QRIS merupakan metode pembayaran terintegrasi besutan Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang bertujuan untuk mempermudah pembayaran baik bagi pemilik usaha maupun konsumen. Kini QRIS sudah terintegrasi dengan aplikasi  mobile banking / mobile payment di berbagai lembaga keuangan bank dan non bank, mulai dari Bank Mandiri, BNI BRI, BCA, CIMB, BPD hingga aplikasi Gopay, Ovo, Dana, Linkaja, Shopee, dll.

Dengan kata lain, QRIS berhasil menjembatani berbagai sumber dana yang familiar bagi masyarakat luas seperti tabungan, kartu debet, uang elektronik hingga kartu kredit. Dengan limit per transaksi sebesar 20 juta rupiah, kini setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang setara dalam meraup keuntungan. Metode pembayarannya pun terbilang mudah dan cepat. Tinggal buka aplikasi pembayaran, pindai QR Code merchant terkait, masukkan nominal pembayaran, lalu konfirmasi tujuan dan nominal transfer. Terakhir tinggal masukkan pin. Transaksi pun beres sudah!

Kedai Jamu Tradisional Bu Sis dan Mas Pri Sudah Menggunakan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Kedai Jamu Tradisional Bu Sis dan Mas Pri Sudah Menggunakan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2023)

Tidak heran jika per Maret 2023 ini pengguna QRIS sudah mencapai 32,41 juta orang, dengan total transaksi hingga ke 25,4 juta merchant. Menariknya, 91,17% diantaranya merupakan pelaku UMKM. Kelompok usaha yang terbukti kuat meski berulang kali dihantam “badai”. Beberapa tahun terakhir, saya juga terbiasa menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran saat berbelanja. Slogan CEMUMUAH pada QRIS benar-benar saya rasakan manfaatnya.

CEMUMUAH merupakan singkatan dari cepat, mudah, murah, aman dan handal. Cepat karena tiap belanja ke merchant, saya tidak perlu mengetik nomor rekening penjual. Mudah tiap karena transaksi tinggal klik, klik, klik via smartphone. Murah karena saya tidak dikenakan biaya transaksi. Aman karena PIN hanya diketahui oleh saya sendiri sebagai pemilik rekening ataupun dompet digital. Handal karena sistem pembayaran dapat dilakukan kapan pun, dimana pun. QRIS juga membuat pencatatan pengeluaran saya menjadi lebih rapi.

Jadinya saat pandemi dinyatakan masuk ke Indonesia, nyaris semua transaksi pembayaran saya auto beralih menggunakan QRIS. Kebetulan berbagai warung langganan saya, mulai dari Soto Pak Blo’on, Kedai Rukun, Sate Klatak Pak Pong, Via-Via Bakery, Mediterranea Store & Bakery hingga tempat belanja bulanan di Mirota Kampus sudah menyediakan metode pembayaran dengan QRIS.

Warung Thiwul Manis Kang Eko Sudah Menggunakan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2022)
Warung Thiwul Manis Kang Eko Sudah Menggunakan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2022)

Bahkan saat saya mencicipi Thiwul Manis Kang Eko yang saya temui di Plaza Ngasem setahun silam, suami istri sekaligus pemilik brand warung thiwul legit ini sudah menyediakan metode pembayaran melalui QRIS. “Saat pandemi omset kita malah naik cukup pesat, mbak. Permintaan via online yang membludak sangat terbantu dengan sistem pembayaran digital. Selain lebih cepat, mudah dan efisien, laporan keuangan warung kami juga jadi lebih rapi”, ujarnya sembari tersipu.

“Dibilang cepat karena transaksi menggunakan QRIS itu bersifat real time, mbak. Jadi nominal transfer yang dilakukan konsumen akan langsung masuk ke rekening saya. Saya juga tidak perlu repot menyediakan uang kembalian. Penggunaan QRIS juga terbilang mudah dan efisien karena dalam proses pembayarannya cukup menggunakan satu aplikasi pembayaran saja. Selain itu, layanan QRIS ini sudah terintegrasi dengan berbagai aplikasi pembayaran baik dari bank maupun non-bank”, tambahnya kemudian.

Makan Sego Manten di Kedai Rukun Juga Sudah Terintegrasi dengan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Makan Sego Manten di Kedai Rukun Juga Sudah Terintegrasi dengan QRIS (Dokumentasi Pribadi, 2023)

“Saya beralih menggunakan QRIS karena metode pembayaran ini terbilang aman karena nirsentuh, mbak. Selain itu, QRIS juga terbilang handal karena transaksinya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kini kegiatan jual beli kami tidak lagi terhalang tempat maupun waktu. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan QRIS membuat saya enggan untuk beralih ke metode pembayaran lainnya, mbak”. Saya pun mengangguk tanda setuju.

Saya jadi ingat, sebelum ada QRIS, tiap satu QR Code hanya dapat digunakan untuk bertransaksi dengan satu payment service provider saja.. Kini aplikasi besutan BI dan ASPI ini tidak hanya bisa digunakan di dalam negeri semata, namun dapat pula digunakan untuk membayar beragam merchant lintas kawasan ASEAN. Versi upgrade dari QRIS ini dikenal dengan sebutan QRIS Cross-Border (QRIS antarnegara).

Terkait hal ini, Bank Sentral Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina sepakat bekerjasama dalam mewujudkan dan mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan dan inklusif. Saat ini, QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Thailand dan Malaysia. Sedangkan QRI​S Singapura sedang dalam proses pengembangan (inisiasi). Dengan QRIS antarnegara, semua transaksi antarnegara dapat dilakukan dengan memindai kode QR saja. Pendek kata, kini tak perlu lagi tukar mata uang untuk sekedar jajan di negeri orang.

Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan diharapkan dapat mendorong percepatan dan pemulihan ekonomi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Di sisi lain, implementasi kerja sama konektivitas pembayaran kawasan juga mampu mendukung dan memfasilitasi perdagangan,investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.

Proses Pembuatan Nok Santri (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Proses Pembuatan Nok Santri (Dokumentasi Pribadi, 2023)

Berbicara soal pariwisata, saya jadi ingat pada kudapan lekat sejarah yang saya cicipi saat mengikuti kegiatan Serarah Rasa pada awal Oktober lalu. Namanya Nok Santri. Sebutan untuk bekal perang pasukan Pangeran Diponegoro saat terdesak ke perbukitan Menoreh. Kondisi ini membuat pasukan sang pangeran berinisiatif mengolah bahan lokal sebagai bekal untuk melawan penjajah. Kini sepaket nasi berlauk urap, tumis pepaya muda, tempe dan peyek gereh ini menjadi menu andalan yang disajikan pengelola Desa Wisata Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Nok Santri (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Nok Santri (Dokumentasi Pribadi, 2023)

Kekaguman akan potensi lokal inilah yang membuat saya menuliskan pengalaman mencicipi Jagung Bose sebagai pembuka cerita untuk kawan pembaca semua. Siapa tahu ada yang penasaran juga. Semoga sewaktu ke sana sudah banyak pelaku usaha yang menggunakan QRIS Cross-Border. Soalnya aplikasi kebanggaan negeri yang satu ini tidak hanya memudahkan warga Indonesia saat berkunjung ke negara lintas ASEAN semata. Namun wisatawan asing yang berkunjung ke pelosok nusantara juga dapat menikmati kemudahan serupa.

Mereka bisa mencicipi Jagung Bose khas Pulau Timor Tengah Selatan dengan nyaman. Pun bisa ikut mengolah Nok Santri bersama warga di Desa Wisata Purwosari. Dan masih banyak lagi. Benar kiranya ungkapan bahwa QRIS Cross-Border merupakan pengawal potensi lokal agar lebih dikenal di kancah global. Semua karena:

“QRISnya satu, menangnya banyak!”

“Participant of BI Digital Content Competition 2023”

Jumlah kata di luar reserensi (termasuk keterangan foto): 1500 kata

Referensi:

Materi QRIS Cross Border dari Bank Indonesia, diakses dari  https://bi-digitalcompetition.com/materi-sosialisasi-QRIS-20230828.pdf

Qris Antarnegara: Jajan di Luar Negeri Bisa Pakai Rupiah!, diakses dari https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/QRIS-antar-negara.aspx